Kamis, 19 November 2009

Makna Idul Adha


Makna utama hari raya Idul Adha yang berupa kesediaan untuk berkorban sebagaimana ditunjukkan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, dapat dijadikan inspirasi untuk bagaimana kita bisa saling berbagi dan saling menolong dengan sesama umat manusia dari suku dan agama apa pun.

Sikap empati dan simpati terhadap nasib sesama manusia yang merupakan hakikat dari perayaan hari raya Idul Adha, perlu lanjutkan dalam pola kehidupan sehari-hari. Sikap peduli, tolong-menolong, dan gotong - royong yang masih menjadi budaya masyarakat pedesaan perlu di budayakan di kota metropolitan.

Dengan budaya tolong - menolong dipraktikkan masyarakat tradisional ternyata dapat mengilangkan kesenjangan sosial. Berbeda dengan kehidupan masyarakat metropolitan, setiap orang umumnya lebih mengutamakan kepentingan sendiri, sehingga di daerah perkotaan jurang antara kelompok masyarakat miskin dan kaya lebih terlihat.

Sesungguhnya masih banyak makna yang bisa diangkat dari maksud Allah mensyariatkan ibadah kurban. Melalui ibadah kurban, nurani manusia diasah. Melalui ibadah kurban kerakusan manusia digugat. Pendek kata, segala bentuk ketidakadilan sosial digugat. Di situlah pula relevansinya umat Islam untuk memelihara nyala api ibadah kurban dalam menyelesaikan banyak persoalan bangsa ini.