Makna utama hari raya Idul Adha yang berupa kesediaan untuk berkorban sebagaimana ditunjukkan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, dapat dijadikan inspirasi untuk bagaimana kita bisa saling berbagi dan saling menolong dengan sesama umat manusia dari suku dan agama apa pun.
Sikap empati dan simpati terhadap nasib sesama manusia yang merupakan hakikat dari perayaan hari raya Idul Adha, perlu lanjutkan dalam pola kehidupan sehari-hari. Sikap peduli, tolong-menolong, dan gotong - royong yang masih menjadi budaya masyarakat pedesaan perlu di budayakan di kota metropolitan.
Dengan budaya tolong - menolong dipraktikkan masyarakat tradisional ternyata dapat mengilangkan kesenjangan sosial. Berbeda dengan kehidupan masyarakat metropolitan, setiap orang umumnya lebih mengutamakan kepentingan sendiri, sehingga di daerah perkotaan jurang antara kelompok masyarakat miskin dan kaya lebih terlihat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar